Selasa, 05 Maret 2013


GEJALA PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN

Disusun oleh :


AHMAD SULAIMAN
AHMAD KHAIRI
ALI SAKTI RAMBE
AHMAD ROPI’I NASUTION



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUMETERA UTARA
MEDAN
2013
Perubahan selalu terjadi dalam diri manusia yang berlangsung selama manusia itu hidup. Awal ketika lahir manusia disebut seabagai bayi yang kemudian menjadi manusia dalam kategori remaja, dewasa hingga tua. Perubahan sangat nampak pada perubahan fisik, dimana ketika bayi organ-organ tubuh manusia masih berukuran kecil dan berangsur membesar seperti menjadi lebih tinggi dan berat tubuhnya.
Pengertian Pertumbuhan
Menurut Drs Wasty Soemanto, M.Pd :
Pertubuhan adalah perubahan kuantitatif pada materil, sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.[1]
Menurut Donna L. Wong :
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.
Menurut Drs. E. Usman Effendi dan Drs. Juhaya S. Praja :
Pertumbuhan adalah suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi daripada tubuh serta bagian-bagiannya.
Pengertian Perkembangan
Donna L. Wong
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangandanbelajar.
Menurut Atan Long
Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif. Sifat perubahan ini tidak dapat diukur, tetapi jelas berlaku jika dibandingkan dengan perubahan yang lebih awal.
Berdasaarkan pendapat diatas maka dapat di ambil suatu pengertian bahwa pertumbuhan dan perkembangan mengandung pengertian adanya perubahan dan pertambahan yang terjadi dalam tubuh manusia, yaitu pertumbuhan dimaksudkan suatu perubahan-perubahan secara kuantitatif yang berhubungan dengan fisik, misalnya: perubahan kecil menjadi besar, perubahan pendek menjadi panjang atau tinggi. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif yang berkaitan dengan fungsi-fungsi psikis (kejiwaan) dan fisik (organ tubuh). Fugsi-fungsi fisik dan psikis ini mengadakan perubahan yang sifatnya sederhana menjadi lebih sempurna. 


Teori Pertumbuhan dan Perkembangan
Sigmeun Freud (Perkembangan Psychosexual)
1. Fase Oral (0 – 1 tahun)
Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau benda-benda disekitarnya
2. Fase Anal (2 – 3 tahun)
Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat BAB, waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.
3. Fase Urogenital atau Faliks (usia 3 – 4 tahun)
Tertarik pada perbedaan antomislaki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila menghadapi persoalan. Kedekatanan klaki – laki pada ibunya menimbulkan gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut Oedipus compleks.
4. Fase Latent (4 – 5 tahun sampai masa pubertas )
Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak – anak mencari teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis kelaminnya dari orang      dewasa.
5.  Fase Genitalia
Alat reproduksi sudah mulai matang, hetero seksual dan mulai menjalin hubungan rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
 1. Faktor Pembawaan (Hereditas) 
Yang dimaksud dengan faktor pembawaan (hereditas) ialah sifat-sifat kecenderungan yang dimiliki oleh setiap manusia sejak masih dalam kandungan sampai lahir.
2. Faktor Lingkungan.
Faktor lingkungan disebut juga faktor eksteren yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia, faktor ini dapat berupa pengalaman-pengalaman, pendidikan, alam sekitar dan sebagainya. Semuanya akan memberi pengaruh terhadap manusia dalam perkembanganya.
Dalam perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebet diatas, menimbulkan bermacam-macam teori perkembangan, ialah :
a. Teori Nativisme
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu ditentukan semata-mata oleh faktor pembawaan yang telah dibawa sejak lahir. Selanjutnya dijelaskan bahwa sewaktu manusia itu dilahirkan telah dibekali potensi-potensi tertentu yang akan menentukan perkembangannya. Sedangkan faktor lingkungan termasuk didalamnya pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap perkembangan manusia itu. Teori ini dikemukakan oleh Schopenhauer.
b. Teori Empirisme
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan manusia akan ditentikan oleh lingkungan termasuk pendidikan selama perkembangannya. Teori ini bertentangan dengan teori nativisme sebagai mana tersebut diatas. Selanjutnya teori ini menyatakan bahwa manusia yang dilahirkan itu merupakan kertas putih yang belum ditulis apapun. Jadi masih benar-benar bersih tanpa tulisan. Kemudian akan menjadi apakah kertas semacam itu? Hal ini tergantung kepada peranan lingkungan dan pendidikan yang diperoleh manusia(individu) selanjutnya. Teori empiris ini dipelopori oleh John Locke.
c. Teori konvergensi
Teori konvergensi ini merupakan gabungan antara teori nativisme dengan teori empirisme. Teori ini dikemukakan oleh William Stern. Menurut pendapatnya bahwa faktor-faktor diatas baik pembawaan maupun lingkungan yang termasuk didalamnya pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan manusia. Jadi perkembangan manusia itu ditentukan oleh faktor pembawaan dan faktor lingkungan(pendidikan). Sedangkan bakat atau dasar sebagai kemungkinan yang telah ada pada masing-masing individu(manusia) perlu membutuhkan lingkungan yang sesuai agar hal itu dapat berkembang sebaik-baiknya.
Peristiwa Gejala Pertumhan
Dalam hal ini pertumbuhan pribadi manusia bertolak pada peristiwa awal herediter. Manusia terbentuk dari material yang lemah. Materil yang dimawsud adalah material genetis. Pertumbuhan genetisa manusia tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan genetis pada hewan. Kerena keduanya merupakan organisme. Setiap organisme tumbuh dalam keadaan sederhana deebgan satu sel tunggal menjadi banyak sel membentuk organisme yang tersusun sangat kopmplek[2]
Tanda Tanda Pertumbuhan dan perkembangan
Secara garis besar tanda tanda Perkrmbangan dan pertumbuhan baik berkenaan dengan fisik maupun psikis telah dijelaskan oleh Drs, A. Noerhadi Djamal sebagai berikut
1.      Perubahan dalam arti pertambahan ukuran atau berat serta perbedaan perbandingan antara ukuran/berat/kesanggupan.
2.      Perubahan dalam arti kelengkapan ciri ciri yang lama danmunculnya ciri ciri yang baru[3].
Dalam keadaan normal dengan tambahnya usia individu mengalami perubahan panjang, berat dan kesanggupam jasmani maupun kesanggupan Psikis antara lain :
a)      Perubahan penguasaan syaraf dan otot
b)      Perubahan kecakapan memahami sesuatu
c)      Perubahan pemilikan nilai nilai dan inhibsi.
Selain itu individu juga mengalami perubahan ciri ciri lama misalnya gigi susu hilang, lalu muncul gigi sempurna. Demikian pula seperti peristiwa peristiwa kejiwaan  seperti fantasi, perasaan, sikap periode anak anak hilang dengan datangnya masa remaja dan seterusnya.[4]
Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia
Pertubuhan pada masing masinhg individu dalam segi proses terdapat hal umum yang sama. Berikut ini dikemukakan secara ilustrasi singkat tentanf peristiwa pertubuhan genetis.
            Manusia secara genetis terjadi dari satu satu sperma dan satu telur satu sperma memasuki telur dan satu individu baru mulai membentuk diri.[5]
Fase Fase Perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan dengan senahapan atau pebabakan rentang perjalanan kegidupan individu yang diwarnai ciri ciri khusus atu pola pola tingkah laku tertentu. Para ahli berpendapat secara garis besar periodisasi digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan adalisa biologis, didaktis, dan psikologis.[6]
1)      Tahapan perkembangan berdasarkan anaisis biologis sekelompok ahli menentukan pembabakan itu berdasarkan  keadaan atau proses pertumbuhan tertentu, Aristoltes menggambarkan perkembangan individu  sejak anak sampai dewasa kedalam tiga tahapan. Setiap tahapannya 7 tahun yaitu :
1.      Fase I : dari 0;0 sampai 7;0 masa anak kecil, masa bermain.
2.      Fase II : dari 7;0 sampai 14;0 masa anak belajar atau masa anak sekolah rendah.
3.      Fase III : dari 14;0 sampai 21;0 masa remaja atau pubertas dari masa anak menjadi dewasa.
Periodesasi ini didasarkan atau gejala dalam perkembangan jasmaniah. Hal ini mudah ditunjukkan; antara fase I dan fase II dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase II dan fase III ditandai oleh mulai bekerjanya perlengkapan kelamin(misalnya kelenjar).[7]
2)      Tahapan perkembangan berdasarkan anaisis didaktis. Dasar didaktis atau intruksional yang dipergunakan para ahli ada beberapa kemungkinan yaitu : 1) apa yang harus diberikan pada anak pada masa tertentu?. 2) bagaimana cara mengajarkan atau menyajikanpengalaman pengalaman belajar pada anak didik pada masa masa tertentu?. 3) kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan. Para ahli yang tergolong dalam hal ini adalah  jean Rosseau yang memandang bahwa pendidikan yang lengkap bagis eorang itu berlangsung dalam 4 jenjang
Tahap I : Dari umur 0;0 sampai 2;0 tahun. Tahap ini disebut tahap asuhan.
Tahap II : Dari umur 2;0 sampai 12;0 tahun. Tahap ini dinamakan tahap pendidikan jasmani dan latihan-latihan pancaindera. 
Tahap III : Dari umur 12;0 sampai 15;0 tahun. Tahap ini disebut tahap pendidikan akal pikiran.
Tahap IV : Dari umur 15;0 sampai 20;0 tahun. Tahap ini disebut tahap pembentukan watak (karakter) dan pendidikan agama. [8]
3)      Tahapan perkembangan berdasarkan anaisis psikologi
Para ahli yang mengiti pendapat ini menyatakan bahwa tahap perkembangan manusia itu mendasarkan diri kepada perkembangan keadaan psikologi pada suatu masa tertentu. Golongan yang menjadi pelopor dalam tahap perkembangan ini adalah oswald kroh. Kroh ini berpendapat bahwa pengalaman-pengalaman psikologi umumnya ditentukan oleh kegoncangan yang menandai tahap yang satu ketahap yang lain. Dengan demikian Kroh membagi tahap-tahap perkembangan ini sebagai berikut: 
Tahap I : mulai umur 0;0 sampai 3;0 tahun yang biasanya disebut juga masa kanak-kanak awal.
Tahap II : mulai umur 3;0 sampai 13;0 tahun yang disebut juga masa keserasian sekolah. 
Tahap III : mulai umur 13;0 sampai akhir masa remaja yang biasanya disebut masa kematangan. Untuk menentukan umur berapa berakhirnya masa remaja itu, tidak dapat ditentukan dengan pasti tetapi pada umumnya sebagai perkiraan pada umur 21;00 tahun.
Demikianlah tahap-tahap perkembangan manusia berdasarkan pendapat para ahli psikologi.


[1] Wasty Soemanto Psikologi Pendidikan hal. 44
[2] Mardianto, Psikologi Pendidikan 2009, Perdanana Mulya Sardana Medan. Hal. 16-17.
[3] Mustaqim Psikologi Pendidikan  2008, Pustaka belajar Offset , Pustaka belajar Offset  Yogyakarta cet IV hal. 15
[4] Ibid hal 16
[5] Wasty Soemanto psikologi Pendidikan  2006, PT. Asdi Maha Satya, Jakarta. Cet V hal 45.
[6] Syamsu Yusuf  Psikologi Perkembengan 2000. PT. Rosdakarya Bandung, hal. 20
[7] Fasria winansih pengantar Psikologi Pendidikan  2008, Cipta Pustaka Media Perintis Bandung, Hal. 113-15
[8] Ibid, hal. 116 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar