GEJALA PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN
Disusun
oleh :
AHMAD
SULAIMAN
AHMAD
KHAIRI
ALI
SAKTI RAMBE
AHMAD
ROPI’I NASUTION
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
SUMETERA
UTARA
MEDAN
2013
Perubahan selalu terjadi dalam diri
manusia yang berlangsung selama manusia itu hidup. Awal ketika lahir manusia
disebut seabagai bayi yang kemudian menjadi manusia dalam kategori remaja,
dewasa hingga tua. Perubahan sangat nampak pada perubahan fisik, dimana ketika
bayi organ-organ tubuh manusia masih berukuran kecil dan berangsur membesar
seperti menjadi lebih tinggi dan berat tubuhnya.
Pengertian Pertumbuhan
Menurut Drs Wasty Soemanto, M.Pd :
Pertubuhan
adalah perubahan kuantitatif pada materil, sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan
dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi
banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.[1]
Menurut Donna
L. Wong :
Pertumbuhan
adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur.
Menurut Drs. E.
Usman Effendi dan Drs. Juhaya S. Praja :
Pertumbuhan
adalah suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi daripada
tubuh serta bagian-bagiannya.
Pengertian
Perkembangan
Donna L. Wong
Perkembangan
adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui
tumbuh, kematangandanbelajar.
Menurut Atan
Long
Perkembangan
adalah perubahan yang bersifat kualitatif. Sifat perubahan ini tidak dapat
diukur, tetapi jelas berlaku jika dibandingkan dengan perubahan yang lebih
awal.
Berdasaarkan
pendapat diatas maka dapat di ambil suatu pengertian bahwa pertumbuhan dan
perkembangan mengandung pengertian adanya perubahan dan pertambahan yang terjadi
dalam tubuh manusia, yaitu pertumbuhan dimaksudkan suatu perubahan-perubahan
secara kuantitatif yang berhubungan dengan fisik, misalnya: perubahan kecil
menjadi besar, perubahan pendek menjadi panjang atau tinggi. Sedangkan yang
dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan-perubahan yang bersifat
kualitatif yang berkaitan dengan fungsi-fungsi psikis (kejiwaan) dan fisik
(organ tubuh). Fugsi-fungsi fisik dan psikis ini mengadakan perubahan yang
sifatnya sederhana menjadi lebih sempurna.
Teori Pertumbuhan
dan Perkembangan
Sigmeun Freud
(Perkembangan Psychosexual)
1. Fase Oral (0
– 1 tahun)
Pusat aktivitas
yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat mendapat ASI,
kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau benda-benda disekitarnya
2. Fase Anal (2 – 3 tahun)
2. Fase Anal (2 – 3 tahun)
Meliputi
retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat BAB, waktu
yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.
3. Fase
Urogenital atau Faliks (usia 3 – 4 tahun)
Tertarik pada
perbedaan antomislaki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila menghadapi
persoalan. Kedekatanan klaki – laki pada ibunya menimbulkan gairah sexual dan
perasaan cinta yang disebut Oedipus compleks.
4. Fase Latent
(4 – 5 tahun sampai masa pubertas )
Masa tenang
tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan kognitifnya. Disebut
juga fase homosexual alamiah karena anak – anak mencari teman sesuai jenis
kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis kelaminnya dari orang dewasa.
5. Fase Genitalia
Alat reproduksi
sudah mulai matang, hetero seksual dan mulai menjalin hubungan rasa cinta
dengan berbeda jenis kelamin
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor
Pembawaan (Hereditas)
Yang dimaksud
dengan faktor pembawaan (hereditas) ialah sifat-sifat kecenderungan yang
dimiliki oleh setiap manusia sejak masih dalam kandungan sampai lahir.
2. Faktor Lingkungan.
2. Faktor Lingkungan.
Faktor
lingkungan disebut juga faktor eksteren yaitu faktor yang berasal dari luar
diri manusia, faktor ini dapat berupa pengalaman-pengalaman, pendidikan, alam
sekitar dan sebagainya. Semuanya akan memberi pengaruh terhadap manusia dalam
perkembanganya.
Dalam perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebet diatas, menimbulkan bermacam-macam teori perkembangan, ialah :
Dalam perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebet diatas, menimbulkan bermacam-macam teori perkembangan, ialah :
a. Teori
Nativisme
Teori ini
berpendapat bahwa perkembangan manusia itu ditentukan semata-mata oleh faktor
pembawaan yang telah dibawa sejak lahir. Selanjutnya dijelaskan bahwa sewaktu
manusia itu dilahirkan telah dibekali potensi-potensi tertentu yang akan
menentukan perkembangannya. Sedangkan faktor lingkungan termasuk didalamnya
pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap perkembangan manusia itu. Teori
ini dikemukakan oleh Schopenhauer.
b. Teori Empirisme
b. Teori Empirisme
Teori ini
berpendapat bahwa perkembangan manusia akan ditentikan oleh lingkungan termasuk
pendidikan selama perkembangannya. Teori ini bertentangan dengan teori
nativisme sebagai mana tersebut diatas. Selanjutnya teori ini menyatakan bahwa
manusia yang dilahirkan itu merupakan kertas putih yang belum ditulis apapun.
Jadi masih benar-benar bersih tanpa tulisan. Kemudian akan menjadi apakah
kertas semacam itu? Hal ini tergantung kepada peranan lingkungan dan pendidikan
yang diperoleh manusia(individu) selanjutnya. Teori empiris ini dipelopori oleh
John Locke.
c. Teori konvergensi
c. Teori konvergensi
Teori
konvergensi ini merupakan gabungan antara teori nativisme dengan teori
empirisme. Teori ini dikemukakan oleh William Stern. Menurut pendapatnya bahwa
faktor-faktor diatas baik pembawaan maupun lingkungan yang termasuk didalamnya
pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan manusia. Jadi
perkembangan manusia itu ditentukan oleh faktor pembawaan dan faktor
lingkungan(pendidikan). Sedangkan bakat atau dasar sebagai kemungkinan yang
telah ada pada masing-masing individu(manusia) perlu membutuhkan lingkungan
yang sesuai agar hal itu dapat berkembang sebaik-baiknya.
Peristiwa
Gejala Pertumhan
Dalam hal ini
pertumbuhan pribadi manusia bertolak pada peristiwa awal herediter. Manusia
terbentuk dari material yang lemah. Materil yang dimawsud adalah material
genetis. Pertumbuhan genetisa manusia tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan
genetis pada hewan. Kerena keduanya merupakan organisme. Setiap organisme
tumbuh dalam keadaan sederhana deebgan satu sel tunggal menjadi banyak sel
membentuk organisme yang tersusun sangat kopmplek[2]
Tanda Tanda
Pertumbuhan dan perkembangan
Secara garis
besar tanda tanda Perkrmbangan dan pertumbuhan baik berkenaan dengan fisik
maupun psikis telah dijelaskan oleh Drs, A. Noerhadi Djamal sebagai berikut
1.
Perubahan
dalam arti pertambahan ukuran atau berat serta perbedaan perbandingan antara
ukuran/berat/kesanggupan.
2.
Perubahan
dalam arti kelengkapan ciri ciri yang lama danmunculnya ciri ciri yang baru[3].
Dalam keadaan
normal dengan tambahnya usia individu mengalami perubahan panjang, berat dan
kesanggupam jasmani maupun kesanggupan Psikis antara lain :
a)
Perubahan
penguasaan syaraf dan otot
b)
Perubahan
kecakapan memahami sesuatu
c)
Perubahan
pemilikan nilai nilai dan inhibsi.
Selain itu
individu juga mengalami perubahan ciri ciri lama misalnya gigi susu hilang,
lalu muncul gigi sempurna. Demikian pula seperti peristiwa peristiwa
kejiwaan seperti fantasi, perasaan,
sikap periode anak anak hilang dengan datangnya masa remaja dan seterusnya.[4]
Peristiwa pertumbuhan pribadi manusia
Pertubuhan pada
masing masinhg individu dalam segi proses terdapat hal umum yang sama. Berikut
ini dikemukakan secara ilustrasi singkat tentanf peristiwa pertubuhan genetis.
Manusia secara genetis terjadi dari
satu satu sperma dan satu telur satu sperma memasuki telur dan satu individu
baru mulai membentuk diri.[5]
Fase Fase
Perkembangan
Fase
perkembangan dapat diartikan dengan senahapan atau pebabakan rentang perjalanan
kegidupan individu yang diwarnai ciri ciri khusus atu pola pola tingkah laku
tertentu. Para ahli berpendapat secara garis besar periodisasi digolongkan
menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan adalisa biologis, didaktis, dan
psikologis.[6]
1)
Tahapan
perkembangan berdasarkan anaisis biologis sekelompok ahli menentukan pembabakan
itu berdasarkan keadaan atau proses
pertumbuhan tertentu, Aristoltes menggambarkan perkembangan individu sejak anak sampai dewasa kedalam tiga
tahapan. Setiap tahapannya 7 tahun yaitu :
1.
Fase
I : dari 0;0 sampai 7;0 masa anak kecil, masa bermain.
2.
Fase
II : dari 7;0 sampai 14;0 masa anak belajar atau masa anak sekolah rendah.
3.
Fase
III : dari 14;0 sampai 21;0 masa remaja atau pubertas dari masa anak menjadi
dewasa.
Periodesasi ini
didasarkan atau gejala dalam perkembangan jasmaniah. Hal ini mudah ditunjukkan;
antara fase I dan fase II dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase II dan
fase III ditandai oleh mulai bekerjanya perlengkapan kelamin(misalnya
kelenjar).[7]
2)
Tahapan
perkembangan berdasarkan anaisis didaktis. Dasar didaktis atau intruksional
yang dipergunakan para ahli ada beberapa kemungkinan yaitu : 1) apa yang harus
diberikan pada anak pada masa tertentu?. 2) bagaimana cara mengajarkan atau
menyajikanpengalaman pengalaman belajar pada anak didik pada masa masa tertentu?.
3) kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan. Para ahli yang tergolong
dalam hal ini adalah jean Rosseau yang
memandang bahwa pendidikan yang lengkap bagis eorang itu berlangsung dalam 4
jenjang
Tahap I : Dari
umur 0;0 sampai 2;0 tahun. Tahap ini disebut tahap asuhan.
Tahap II : Dari
umur 2;0 sampai 12;0 tahun. Tahap ini dinamakan tahap pendidikan jasmani dan
latihan-latihan pancaindera.
Tahap III :
Dari umur 12;0 sampai 15;0 tahun. Tahap ini disebut tahap pendidikan akal
pikiran.
Tahap IV : Dari
umur 15;0 sampai 20;0 tahun. Tahap ini disebut tahap pembentukan watak
(karakter) dan pendidikan agama. [8]
3)
Tahapan
perkembangan berdasarkan anaisis psikologi
Para ahli yang mengiti pendapat ini menyatakan bahwa tahap
perkembangan manusia itu mendasarkan diri kepada perkembangan keadaan psikologi
pada suatu masa tertentu. Golongan yang menjadi pelopor dalam tahap
perkembangan ini adalah oswald kroh. Kroh ini berpendapat bahwa
pengalaman-pengalaman psikologi umumnya ditentukan oleh kegoncangan yang menandai
tahap yang satu ketahap yang lain. Dengan demikian Kroh membagi tahap-tahap
perkembangan ini sebagai berikut:
Tahap I : mulai umur 0;0 sampai 3;0 tahun yang biasanya disebut
juga masa kanak-kanak awal.
Tahap II : mulai umur 3;0 sampai 13;0 tahun yang disebut juga masa
keserasian sekolah.
Tahap III : mulai umur 13;0 sampai akhir masa remaja yang biasanya
disebut masa kematangan. Untuk menentukan umur berapa berakhirnya masa remaja
itu, tidak dapat ditentukan dengan pasti tetapi pada umumnya sebagai perkiraan
pada umur 21;00 tahun.
Demikianlah tahap-tahap perkembangan manusia berdasarkan pendapat para ahli psikologi.
Demikianlah tahap-tahap perkembangan manusia berdasarkan pendapat para ahli psikologi.
[2]
Mardianto, Psikologi Pendidikan 2009, Perdanana Mulya Sardana Medan.
Hal. 16-17.
[3] Mustaqim
Psikologi Pendidikan 2008,
Pustaka belajar Offset , Pustaka belajar Offset
Yogyakarta cet IV hal. 15
[4] Ibid hal
16
[5] Wasty
Soemanto psikologi Pendidikan 2006, PT. Asdi Maha Satya, Jakarta. Cet V hal
45.
[6] Syamsu
Yusuf Psikologi Perkembengan 2000.
PT. Rosdakarya Bandung, hal. 20
[7] Fasria
winansih pengantar Psikologi Pendidikan 2008, Cipta Pustaka Media Perintis Bandung,
Hal. 113-15
[8] Ibid,
hal. 116
Tidak ada komentar:
Posting Komentar