Jumat, 17 Mei 2013

Makalah MAnajemen Organisasi, Komunikasi dalam Organisai


OLEH : AHMAD SULAIMAN
31.11.3.067
IAINSU



BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog  antara orang satu”.
Tujuan organisasi tidak akan tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi. Manajemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada tujuan yang akan dicapai dan diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yng terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.



BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi dari segi etimimologi berasal dari bahasa latin “communitio” beersumber dari kata “communis”  atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
Komunikasi dari segi terminologi dapat diartikan sebagai suatu proses kontak antara dua subjek untuk satu tujuan yang disepakati bersama dalam keadaan tertentu.[1] Juga komunikasi dapat diartikan dalam berbagai penndapat sesuai kepentingan dan hal yang dimaksudkan. 
Beberapa definisi komunikasi adalah:
- Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama olehpihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi(Astrid).
- Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
- Komunikasi adalah satu elemen penting dalam organisasi untuk menghasilkan kinerja yang diinginkan untuk dicapa (Pace dan Paules)[2]
- Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
- Komunikasiadalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
Dari beberapa devenisi diaatas, disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antara individu melalui suatu sistem yang lazim baik dengan simbol simbol, sinyal sinyal, maupun prilaku atau tindakan dengan menggunakan bahasa verbal maupun non verbal yang dikirim, diterimam diartikanm dan dikordinasikan dalam lingkungan masyarakat, kelompok dan organisasi tertentu.[3]

Kata yang kedua “Organisasi” Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiahberarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. EveretM.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikanorganisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untukmencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
Komunikasi organisasi dapat didevenisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit unit komunikasi yang merupakan bagian dari salah satu organisasi tertentu.[4]

ELEMEN KOMUNIAKASI
            Sebagaimana dapat dilihat bahwa setiap model komunikasi memiliki sejumlah komponen penting. Setiap bagian proses komunikasi memberikan keunikan fungsi dan perubahan tertentu ketika komunikasi berlangsung. Elemen komunikasi tersebut adalah
1.      Pengirim Pesan
2.      Penerima Pesan
3.      Pesan
4.      Tujuan
5.      Iklim
6.      Umpan Balik[5]


JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Di bawah ini ada beberapa jenis-jenis komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
1)  Dari segi sifatnya :
a.   Komunikasi Lisan
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
contoh: presentasi
b. Komunukasi Tertulis
komunikasi melalui tulisan
Cth: email


c.Komunikasi Verbal
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
d. Komunikasi Non Verbal
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth: seseorang yang nerves (gemetar)

2. Dari segi arahnya :
a.Komunikasi Ke atas
komunikasi dari bawahan ke atasas
b. Komunikasi Ke bawah
komunikasi dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi Horizontal
komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi Satu Arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e.  Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
contoh:berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
Contoh: kelompok satpam menginterogasi maling
c.       Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
Contoh: debat partai politik
4) Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
Komunikasi yang berlangsung resmi
Contoh: rapat pemegang saham
b. Komunikasi Informal
Komunikasi yang tidak resmi contoh : berbicara dengan teman

PELAKSANAAN KOMUNIKASI
Kominikasi lahir sejak manusia dilahikan dimuka bumi ini. Bahkan dalam kehidupan sehari hari manusia terus disuguhi dengan teknologi komunikasi tidak dpat dibayangkan bagaimana bila seseorang tidak berkomunikasi dengan yang lainnya.
            Menurut David K. Berlow komunikasi dipengaruhi oleh 4 faktor.
A.    Source, artinya sumber
B.     Message, artinya pesan
C.     Channel, artinya saluran
D.    Receiver, artinya penerima[6]




SIFAT KOMUNIKASI
Sebagian pakar menguraikan sifat komunikasi ada berbagai macam diantaranya adalah :
a.Tatap Muka (face to face)
Dalam berkomunikasi, biasanya kesadaran kita akan lebih pada saat-saat yang khusus, seperti kita diuji dengan ujian lisan oleh dosen kita atau ketika anda berdialog dengan orang asing dengan bahasa asing dibandingkan dengan ketika anda bercanda dengan teman atau kerabat kita di rumah. Pada saat seseorang tersenyum maka itu dapat ditafsirkan sebagai suatu kebahagiaan, ketika orang itu cemberut maka dapat ditafsirkan bahwa ia sedang ngambek. Ketika seseorang diam dalam sebuah dialog itu bisa diartikan setuju, malu, segan, marah, atau bahkan malas atau bodoh. Diam bisa diartikan setuju seperti perlakuan Rasulullah saw. yaitu ketika ada seorang sahabat yang menggosaok giginya ketika berwudhu, ini menunjukkan bahwa beliau setuju dengan perlakuan sahabat tadi namun tidak dengan penegasan. Secara implisit semua perlakuan manusia dapat memiliki makna yang akhirnya bernilai komunikasi.
Komunikasi yang dilakukan di mana komunikator berhadapan langsung dengan komunikannya memungkinkan respon yang langsung dari keduanya. Seorang komunikator harus mampu menguasai situasi dan mampu menyandi pesan yang disampaikan sehingga komunikan mampu menangkap dan memahami pesan yang disampaikannya.
b. Penghubung (mediated)
Dalam komunikasi, sekali andan mengirimkan pesan, anda tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan itu sama sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komuikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah, sehingga kita harus berhati-hati pada saat menyempaikan pesan kepada orang lain. Terutama pada saat kita berkomunikasi yang pertama kali, kita harus berhati-hati karena kesan pertama begitu berkesan bagi pendengar.
Terlebih saat seorang komunikator melakukan komunikasi melalui madia cetak ataupun elektronik, maka pesan yang disampaikan haruslah betul-betul diyakini kebenarannya oleh dirinya dan masyarakat luas sebagai komunikan. Komunikasi yang dilakukan dengan media menuntut seorang kominikan untuk mampu menguasai teknologi komunikasi, juga keterampilan untuk berkomunikasi dalam bentuk tulisan. Konteks komunikasi bermedia ini adalah :
1.Komunikasi Massa (Mass Communication)
Yaitu komunikasi yang dilakukan seorang komunikator melalui media massa, baik cetak maupun elektronik yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang heterogen, anonim, dan di banyak tempat. Bisa melalui :
-Pers
-Radio
-Televisi
-Film
-Surat Kabar
-Majalah
2.Komunikasi Media (Media Communication)
Yaitu komunikasi dengan menggunakan :
-Surat
-Telepon
-Pamflet
-Poster
-Dll
c.Verbal (verbal)
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
Komunikasi ini dapat berupa ucapan langsung dari komunikator (oral) juga berupa pesan yang dikomunikasikan lewat tulisan oleh komunikator. Komunikan dapat mendengar langsung pesan yang disampaikan dan juga dapat membaca pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator dalam komunikasi verbal ini. d.Nonverbal (non-verbal)
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.           
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi “tidak menggunakan kata” dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.

BENTUK  KOMUNIKASI
1.Komunikasi intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.

2.Komunikasi antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.


3. Komunikasi kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.

4.Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut  persiapan  pesan  yang  cermat,  menuntut  kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.

5. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan  yang  lebih  besar  dari  komunikasi  kelompok.  Komunikasi.[7]


IKLIM KOMUNIKASI
Pengertian Ikilm komunikasi
Redding (1972) menyatakan bahwa “Iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting dari pada ketrampilan semata – mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif”. Kemudian, Pole (1985) menyatakan bahwa “pentingnya iklim komunikasi karena mengaitkan organisasi dengan konsep – konsep, perasaan – perasaan, dan harapan – harapan anggota dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi.
Dalam kajian teori kelompok 7, Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim supporiveness,diantara tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut:
          a.      Deskripsi,anggota organisasi memfokuskan pesan mereka kepada kejadian yang dapat diamati daripada evaluasi seacara subjektif atau emosional.

           b.      Orientasi masalah,anggota organisasi memfokuskan komunikasi mereka kepada pemecahan kesulitan mereka secara bersama.
            c.      Spontanitas,anggota organisasi berkomunikasi dengan sopan dalam berespons terhadap situasi yang terjadi.
           d.      “Empath”, anggota organisasi memperlihatkan perhatian dan pengertian terhadap anggota lainnya.
            e.      Kesamaan,anggota organisasi memperlakukan anggota yang lain sebagai teman dan tidak menekankan kepada kedudukan dan kekuasaan
             f.      Provesionalism,anggota organisasi bersifat fleksibel dan menyesuaikan diri pada situasi komunikasi yang berbeda.[8]

HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan Teknis
            Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi.Menurut  dalam bukunya, 1976, Cruden dan Sherman  Personel Management jenis hambatan teknis dari komunikasi :
 - Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
 - Kurangnya informasi atau penjelasan
 - Kurangnya ketrampilan membaca
 - Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.

2. Hambatan Semantik
            Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau   secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.

3. Hambatan Manusiawi
            Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang, dll.
Menurut   Cruden dan Sherman :
- Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.
Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan
mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi
- Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.
Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas komunikasi organisasi


BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.  Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
Fungsi informatif yaitu Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system). 
Fungsi Regulatif yaitu Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. 
Fungsi Persuasif yaitu Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. 
Fungsi Integratif yaitu Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. 

Komunikasi mempunyai 3 Unsur yaitu:
-          Komunikator / pengirim / sender
-          Komunikan / penerima / receiver .
-          Saluran / media / channel .










                                                            DAFTAR PUSTAKA

Amini , Prilaku Organisasi, Bandung  : Cipta Pustaka Media. 2004,
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara) 1995,
Muhamamad Rifa’I dan Muhammad Fadhli, Managemen Organisasi , Bandung :                          CiptaPustaka Media Perintis
Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen organisasi. Bandung : CiptaPustaka Media Perintis
http://musfialdy.blogspot.com/2010/08/fungsi-dan-bentuk-komunikasi-dalam.html
http://ardhiwidjaya.blogspot.com/2013/04/teori-jaringan-dalam-komunikasi.html
http://globalonlinebook.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-komunikasi.html



[1] Amini , Prilaku Organisasi, Bandung  : Cipta Pustaka Media 2004, h. 99
[2]Muhamamad Rifa’I dan Muhammad Fadhli, Managemen Organisasi , Bandung : CiptaPustaka Media Perintis h. 126
[3] Nasrul Syakur Chaniago Manajemen Organisasi Bandung : CiptaPustaka Media Perintis.  h. 89
[4] Ibid h. 90
[5] Muhammad Ripa’I dan Muhammad Fadhli et al h. 137-140
[6] Amini, et al,  h. 100-101
[7] http://globalonlinebook.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-komunikasi.html
[8] Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara) 1995, hlm.82-83

Tidak ada komentar:

Posting Komentar