BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Media
massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan
komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak
pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya.
Perubahan sosial dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk meninggalkan
unsur-unsur yang mesti ditinggalkan, berorientasi pada pembentukan unsur baru,
serta berorientasi pada nilai-nilai yang telah ada pada massa lampau.
Tanpa
sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada pola budaya yang baru
dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat. Perubahan pola
tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup dan aspek ini
paling kelihatan dalam lingkungan generasi muda. Dampak yang ditimbulkan media
massa beraneka ragam, diantaranya: terjadinya perilaku menyimpang dari
norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang mana perilaku menyimpang
tersebut dianggap sebagai bagian dari trend masa kini. Dampak lainnya yaitu
kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme yang menuntut gaya
hidup serba instant serta membuat menurunnya minat belajar dikalangan generasi
muda. Bahkan mempengaruhi pendidikan anak.
1.2.
Tujuan
Ø Untuk
mengetahui konsep dari media pendidikan dan media massa
Ø Untuk
mengetahui fungsi dan peranan media pendidikan dan media massa
Ø Untuk
mengetahui manfaatnya dalam kehidupan
1.3.
Rumusan
masalah
Ø Apa yang dimaksud dengan media
pendidikan dan media massa?
Ø Bagaimana fungsi,peranan dan manfaatnya
dalam kehidupan?
BAB II
PEMBAHASAN
Media Pendidikan dan
Media Massa
A.
Media Pendidikan
2.1. Pengertian
Media Pendidikan
Kata
media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau penghantar.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.[1]Dalam
pendidikan yang dimaksud pengantar dan penerima adalah guru dan murid. Dalam
kamus besar bahasa indonesia, media adalah alat; alat (sarana) komunikasi spt
koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di
antara dua pihak; perantara; penghubung.[2]
Banyak
pendapat batasan yang diberikan orang atau institusi tentang media, antara lain[3]:
1. Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/ AECT) di Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
2. Menurut
Gagne (1970), menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
3. Menurut
Briggs (1970), berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Misalnya: buku, film,
kaset dan lain sebagainya.
4. Asosiasi
Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), menyatakan bahwa
media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual serta
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca.
Berdasarkan
pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Media pendidikan merupakan
alat (sarana) yang digunakan Guru untuk menyampaikan materi serta menyalurkan
informasi pelajaran kepada murid baik berupa media visual, audio atau
audio-visual, dan dapat merangsang siswa untuk belajar.
Media
pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan
proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan
murid. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan murid
menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang professional
dan mampu menyelaraskan antara media pendidikan dan metode pendidikan.
Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta perubahan
sikap masyarakat membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini
mendorong setiap lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya lebih maju
dengan memanfaatkan teknologi modern dan kemajuan ilmu pengetahuan sebagai
media pembelajaran.
2.2.Perkembangan
Media Pendidikan
Pada
mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru(teaching aids).
Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model,
objek, dan alat lain-lain yang dapat memberikan pengalaman konkret , motivasi
belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang,
karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya
orang kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan pembelajaran(instruction)
produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya, pengaruh teknologi audio pada
sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini
dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio visual atau
audio visual aids(ava).[4]
Untuk
menghindari verbalisme , edgar dale mengadakan klasifikasikan pengalaman
menurut tingkat yang paling kongkret ke paling abstrak.Kemudian di kenal dengan
nama kerucut pengalaman ( cone of experience ) di anut secara luas untuk
menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar.
Pada
akhir 1950-an teori komunikasi mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual,
sehingga selain sebagai alat bantu media berfungsi sebagai penyalur pesan atau
informasi belajar. Audio visual di pandang sebagai alat bantu guru melainkan
alat penyalur pesan atau media.
Pada
tahun 1960 – 1965 mulai memperhatiakan siswa sebagai komponen yang penting
dalam proses belajar mengajar. B.E Skiner mempengaruhi penggunanan media
dalam kegatan pembelajaran yang mendorong agar lebih memperhatikan siswa dalam
proses belajar mengajar, mendidik, mengubah tingkah laku ke positif dan memberi
penguatan.
Tahun 1965 – 1970 pendekatan sistem
menampakan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran
harus di rencanakan secara sistematis memusatkan perhatian pada siswa sesuai
dengan ingin di capai.
Peranan
media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekwatiran di pihak guru,
memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa – siswa.
2.3.Fungsi
media pendidikan[5]
1. Membantu
memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
2. Memberikan
pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
3. Menarik
perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
4. Semua
indera murid dapat diaktifkan.
5. Lebih
menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
6. Dapat
membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Dengan konsepsi semakin mantap
fungsi media dalam kegiatan mengajar tidak lagi peraga dari guru melainkan
pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Hal demikian
pusat guru berpusat pada pengembangan dan pengolahan individu dan kegiatan
belajar mengajar.Sebagai seorang pendidik fungsi dan kemampuan media sangat
penting artinya. Media merupakan integral dari sistem pembelajaran sebagai
dasar kebijakan dalam pemilihan pengembanan, maupun pemanfaatan.
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha
memilih media, yakni sebagai berikut:
a.
Dengan cara memilih media yang
telah tersedia di pasaran yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan
dalam proses pengajaran/pendidikan.
b. Memilih
berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya yang berkenaan
dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang
hendak disampaikan.
Agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diperlukan adanya
dukungan media pengajaran, baik itu media cetak, media elektronik, atau objek
nyata (realita).
Memilih media yang terbaik untuk tujuan intruksional bukan pekerjaan yang mudah. Di bawah ini dikemukakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media yang tepat.
Memilih media yang terbaik untuk tujuan intruksional bukan pekerjaan yang mudah. Di bawah ini dikemukakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media yang tepat.
a.
Jenis kemampuan yang akan dicapai,
sesuai dengan tujuan pengajaran
Sebagaimana
diketahui, bahwa tujuan pengajaran itu menjangkau daerah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Bila akan memilih media pengajaran, perlu dipertimbangkan seberapa
jauh media tersebut ampuh mengembangkan kemampuan atau perilaku yang terkandung
dalam rumusan tujuan yang akan dicapai.
b.
Kegunaan dari berbagai jenis media
itu sendiri
Setiap
jenis media mempunyai nilai kegunaan sendiri-sendiri. Hal ini harus dijadikan
bahan pertimbangan dalam memilih jenis media yang digunakan.
c.
Kemampuan guru menggunakan suatu
jenis media
Betapa pun tingginya nilai kegunaan
media, hal itu tidak akan memberikan manfaat yang optimum, jika duru
kurang/belum mampu menanganinya dengan baik. Oleh karena itu, kesederhanaan
pembuatan dan penggunaan media sering menjadi faktor penentu bagi guru dalam
memilih media.
d.
Keluwesan atau fleksibilitas dalam
penggunaannya
Dalam
memilih media harus dipertimbangkan pula faktor keluwesan/fleksibilitas, dalam
arti seberapa jauh media tersebut dapat digunakan dengan praktis dalam berbagai
situasi dan mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
e. Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada
e. Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada
Salah
satu hambatan yang sering dialami dalam mengajar adalah kurangya waktu yang
tersedia, apalagi kalau kurikulumnya terlalu sarat isinya. Salah satu faktor
yang perlu pula dipertimbangkan dalam memilih media adalah seberapa jauh
penggunaan media tersebut masih sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia bagi
pengajaran yang bersangkutan.
f. Ketersediaannya
f. Ketersediaannya
Sering
ditemukan media yang terbaik tidak
tersedia sehingga guru memilih media yang lain karena media tersebut sudah
tersedia atau mudah menyediakannya.
g. Biaya
g. Biaya
Guru
atau lembaga pendidikan biasanya mencari media yang murah atau ekonomis,
sehingga media yang paling ampuh tapi mahal jarang digunakan.
2.5. Jenis-jenis
Media pendidikan[7]
1.
Media Grafis
Media
grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis
berfungsi untuk menyalurkan sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi visual. Secara khusus grafis berfungsi pula untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Sselain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang
termasuk murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis, antara
lain:
a.
Gambar/Foto
b. Sketsa
c. Diagram
d. Bagan/Chart
e. Grafik/Graphs
f. Kartun
g. Poster
h.
Peta dan Globe
i.
Papan Flanel/ Flanel Board
j.
Papan/Bulletin Board
2. Media Audio
Media
audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan-pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Ada
beberapa jenis media dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain:
a.
Radio
b. Alat perekam pita magetik
c.
Piringan hitam
d. Laboratorium bahasa
3. Media Proyeksi Diam
B.
Media Massa
2.8.Pengertian Media Massa
Media
massa berasal dari dua kata, yaitu media dan massa. Media adalah alat atau
perantara, sedangkan massa adalah orang banyak dan masyarakat umum. Jadi dapat
disimpulkan bahwa media massa adalah suatu perantara untuk menyampaikan pesan
kepada masyarakat atau orang banyak. Pesannya itu mengandung
informasi-informasi yang diperlukan masyarakat, baik mengenai politik, sosial,
ekonomi, maupun budaya. Sehingga dengan adanya media massa masyarakat mendapat
pengetahuan tentang negaranya. Contoh dari media massa adalah surat kabar,
majalah, film, radio, televisi, internet, koran dan lain-lain. [8]
Menurut
Denis McQuail, media massa memiliki sifat atau karakteristik yang mampu
menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas(universality of reach),
bersifat public dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul
di media massa. Karakteristik media tersebut memberikan konsekuensi bagi
kehidupan politik dan budaya masyarakat kontemporer dewasa ini. Dari perspektif
politik, media massa telah menjadi elemen penting dalam proses demokratisasi
karena menyediakan arena dan saluran bagi debat publik, menjadikan calon
pemimpin politik dikenal luas masyarakat dan juga berperan menyebarluaskan
berbagai informasi dan pendapat.[9]
Peran
media massa yang besar tersebut menyebabkan media massa telah menjadi perhatian
penting masyaakat. Bahkan sejak kemunculannya pertama kali, media massa telah
menjadi objek perhatian dan objek peraturan(regulasi). Media massa juga menjadi
objek penelitian hingga menghasilkan berbagai teori komunikasi massa. Dalam
bidang politik, penentuan sikap tindak demokratis atau tidak demokratis suatu
organisasi atau pun individu sudah semakin tergantung pada media massa.[10]
2.9.
Jenis media massa
Ditinjau dari perkembangan teknologi
di bidang penyampaian informasi melalui media massa, media massa dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu :[11]
a. Media massa modern
Yang dimaksud media massa modern adalah media massa yang
menggunakan teknologi modern yaitu media massa cetak dan media massa
elektronik. Media massa cetak adalah media massa yang
dalam menyampaikan informasinya terlebih dulu harus dicetak menggunakan
alat cetak. Media massa ini misalnya surat kabar, majalah, tabloid dll.
Media massa elektronik adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya menggunakan jasa listrik.Tanpa adanya listrik media massa ini tidak akan dapat berfungsi misalnya radio dan televisi.
Media massa elektronik adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya menggunakan jasa listrik.Tanpa adanya listrik media massa ini tidak akan dapat berfungsi misalnya radio dan televisi.
b. Media massa tradisional
Media yang digunakan sebagai sarana
penyampaian informasi pada jaman dulu, lebih banyak menggunakan media massa tradisional misalnya wayang, lawak,
lenong, seni tradisional dll.
2.10.
Fungsi Media Masaa
Media massa secara mandiri maupun
hanya sebagai penunjang memiliki fungsi sebagai berikut:[12]
a.
Sebagai pemberi informasi
Dapat dilakukan sendiri oleh media
Tanpa media sangatlah mustahil informasi dapat disampaikan secara tepat tanpa
terikat waktu.
b. Sebagai pendidik
Sebagian dapat dilaksanakan sendiri
oleh media massa sedangkan bagian lain dikombinasikan dengan komunikasi
antar pribadi (Eduard D, 1978:47).
Menurut
Chalkley media massa berfungsi untuk:
1.
Memberitakan tentang fakta kehidupan
ekonomi masyarakat,
2.
Menginterpretasikan fakta tersebut
agar dipahami oleh masyarakat itu,
3.
Mempromosikan hal
tersebut agar menyadari betapa serius
masalah pembangunan yang dihadapi dan memikirkan lebih lanjut masalah itu serta
mengantarkan masyarakat pada solusi-solusi yang mungkin ditempuh.
Selain memiliki fungsi-fungsi
tersebut media massa juga dapat melakukan hal-hal lain yang dapat berperan
dalam melayani tugas-tugas pembangunan antara lain :
1. Media
massa dapat memperluas cakrawala pemikiran
Banyak orang yang hidup dalam
masyarakat tradisional menganggap seolah-olah media massa memiliki kekuatan
gaib pada waktu pertama kali mengenal media massa. Seorang tokoh Afrika
mengatakan bahwa media memiliki kekuatan gaib, karena media mampu membawa
seseorang ke puncak bukit yang tinggi tanpa melintasi cakrawala. Media memiliki
kekuatan gaib karena kemampuannya membuat orang melihat dan mengetahui
tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya serta mengenai orang-orang yang
belum pernah ditemuinya. Dengan demikian media mampu memperdekat jarak yang
jauh serta memperjelas hal-hal yang kabur dan menjembatani peralihan antara
masyarakat tradisional ke arah masyarakat modern.
2. Media
massa dapat memusatkan perhatian
Dalam masyarakat modern, gambaran
kita tentang lingkungan yang jauh, kita peroleh dari media. Masyarakat
tradisional yang bergerak ke arah modernisasi juga mulai menggantungkan
pengetahuannya pada media massa. Akibatnya pemikiran-pemikiran tentang apa yang
penting, berbahaya, menarik dan sebagainya umumnya berasal dari media massa.
Surat kabar, radio dan TV yang berperan sebagai pengawas di berbagai tempat
harus memutuskan apa yang tepat untuk disiarkan.
3. Media
massa mampu menumbuhkan aspirasi.
Media massa mampu menumbuhkan
aspirasi sebagaimana dinyatakan oleh Daniel Lerner ketika radio Kairo
menjangkau desa-desa terpencil melalui aspirasi pribadi yang ditumbuhkan hampir
seluruh ide dapat diwujudkan karena didukung masyarakat.
Suatu kebijaksanaan baru akan menuntut persesuaian antara apa yang diinginkan masyarakat dengan apa yang mereka peroleh. Tanpa aspirasi yang meningkat tanpa merangsang masyarakat bekerja untuk hidup yang lebih baik akan bekerja sulit sekali mewujudkan pembangunan.
Suatu kebijaksanaan baru akan menuntut persesuaian antara apa yang diinginkan masyarakat dengan apa yang mereka peroleh. Tanpa aspirasi yang meningkat tanpa merangsang masyarakat bekerja untuk hidup yang lebih baik akan bekerja sulit sekali mewujudkan pembangunan.
4. Media
massa mampu menciptakan suasana membangun
Kita
dapat menyimpulkan bahwa melalui peranan media menyebar di luar kelas sebagai
alat pendidikan. Di tempat dimana sekolah dan guru langka jumlahnya, media
telah membuktikan kemampuannya memikul sebagian besar tugas pendidikan terutama
di bidang pendidikan orang-orang dewasa serta pemberantasan buta huruf. Media
massa merupakan alat komunikasi
yang dapat berfungsi untuk memotivasi
perlunya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Karenanya dengan penyampaian
informasi, gagasan, inovasi dan pendapat, media massa berusaha memberi motivasi
kepada komunikan sehingga terjadi perubahan diri.
a. Peranan
media massa bagi masyarakat antara lain:
Ø Sebagai
sarana untuk mengidentifikasi diri nilai – nilai lain di dalam media
Ø Media
dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman diri melalui orang lain
Ø Media
terkait mempromosikan pendekatan – pendekatan alternative terhadap kegiatan
kemasyarakatan
Ø Sebagai suatu hiburan, artinya media massa
dapat menampilkan berbagai hiburan yang bisa melepaskan rasa jenuh masyarakat.
b. Media
massa di dalam pendidikan:
Ø Peran
media massa di dunia pendidikan yng terpenting adalah dapat memperluas wawasan
dan pengetahuan
Ø Sebagai
penyedia informasi bagi pelajar
Ø Media
massa dapat membantu pelajar dalam menyelesaikan tugas – tugasnya
Ø Dengan
adanya media massa dapat mendorong pelajar untuk lebih aktif mencari ilmu
pengetahuan dan informasi
Ø Mempermudah
dan mempercepat administrasi pendidikan
c. Media massa dalam bidang ekonomi:
Ø Media
massa menyampaikan berbagai informasi seputar perkembangan ekonomi saat ini
Ø Secara
ekonomis, media massa adalah akses untuk mempermudah transaksi suatu barang
atau proses jual beli antara penyedia barang dan pembeli dalam hal ini konsumen
Ø Mempercepat
informasi mengenai perkembangan bursa efek maupun masalah perkembangan saham di
pasar.
d. Peran media massa terhadap psikologi, agama, & moral:
Nilai positif terhadap perkembangan
psikologi, agama, & moral
Ø Media
sebagai sarana penghubung dalam menyampaikan berbagai informasi dan pembahasan
mengenai moral dan etika serta hal – hal yang bersifat reliji kepada orang lain
atau masyarakat luas
Ø Media
massa khususnya televisi dapat dijadikan alat untuk menampilkan nilai – nilai
etika moralitas agama
Ø Media
massa berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang, hal ini berarti media
dapat merubah kondisi psikologis seseorang untuk selalu konsisten melakukan hal
– hal yang bernilai positif.
Dampak negatif media massa mengenai psikologi, agama, &
moral
Ø Bagi
remaja maupun anak – anak, pada dasarnya masih mempunyai jiwa yang labil, tidak
mempunyai pendirian yang teguh dan biasanya susah dalam hal pengendalian diri
sehingga pengaruh – pengaruh negatif seperti perilaku – perilaku menyimpang
akibat dari pergeseran nilai mudah mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan
gejala baru berupa krisis ahlak.
e. Media massa di dalam persaudaraan & persahabatan:
Ø Media
massa diartikan sebagai medium atau saluran yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan orang lain dalam hal mempererat tali persaudaraan
Ø Mempermudah
akses untuk berinteraksi dengan orang lain
Ø Sebagai
sarana untuk menyampaikan pesan kepada teman lain, dll.
e. Bagi orang tua:
Peranan
orang tua tidak terlepas dalam mengontrol sikap anak – anaknya sehingga tidak
terjerumus untuk melakukan hal – hal yang negatif. Orang tua sangat berperan
dalam mendukung dan mewaspadai segala hal yang bisa menjerumuskan masa depan
anaknya.
2.12.
Pengaruh media massa terhadap
perubahan masyarakat
Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media
massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan
bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup.
Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap
diri seorang firgur yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh
dari media. Biasanya seseorang akan meniru segala sesuatu yang berhubungan
dengan idolanya tersebut baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan
rambutnya ataupun cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya (Trimarsanto,
1993:8). Hal tersebut diatas cenderung lebih berpengaruh terhadap generasi
muda.
Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa kehidupan kita akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa, khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demi sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat terjadi bila taayangan atau informasi yang mestinya di konsumsi oleh orang dewasa sempat ditonton oleh anak-anak (Amini, 1993).
Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam diantaranya terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial atau nilai-nilai budaya. Di zaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.
Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa kehidupan kita akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa, khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demi sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat terjadi bila taayangan atau informasi yang mestinya di konsumsi oleh orang dewasa sempat ditonton oleh anak-anak (Amini, 1993).
Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam diantaranya terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial atau nilai-nilai budaya. Di zaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa dan
Negara. Tanpa pendidikan yang baik,sulit untuk mencapai dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat, baik lahir maupun bathin. Untuk itu pemerintah dan
masyarakat berusaha meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan.
Banyak orang mengartikan bahwa mutu pendidikan itu adalah
pendidikan yang bertaraf internasional, pendidikan yang mahal, dan lain
sebagainya. Sebenarnya mutu pendidikan itu berhubungan dengan kualitas yang ada
didalam pendidikan tersebut. Pendidikan dapat member mutu yang tinggi jika
dapat memberikan suatu perubahan yang baik. Misalnya dalam member materi kepada
peserta didik dengan menggunakan media
massa.
Jadi antara media massa dan pendidikan ini dapat saling
berkorelasi dan saling membutuhkan.
Daftar Pustaka
Arief S. adiman, Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya, 1993.
Jakarta:
Rajawali Pers
Morissan,dkk. Teori Komunikasi Massa,2010. Jakarta: Ghalia Indonesia
http://blog.uin-malang.ac.id/habihamid/2012/03/29/pengertian-media-pendidikan/diakses tanggal 5 mei 2013 pukul
12:16
http://februl.wordpress.com/2012/09/09/media-pendidikan/ diakses 5 mei 2013 pukul 2:30
http://umarstain.blogspot.com/2013/04/diskusi-kriteria-penggunaan-media_508.html diakses 5 mei2013
pukul 8:28 wib
5
Mei 2013 pukul 11:34 wib
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-media-massa-menurut-para.html
diakses 5mei
2013 pukul 11:44 wib
http://konsepblackbook.blogspot.com/2012/10/pengaruh-media-massa-terhadap-sikap.html diakses tanggal 11 mei 2013 pukul 12:05 wib
[2] http://blog.uin-malang.ac.id/habihamid/2012/03/29/pengertian-media-pendidikan/ diakses tanggal 5 mei
2013 pukul 12:16
[3] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya, 1993, Jakarta: Rajawali Pers
hal: 6-7
[6] http://umarstain.blogspot.com/2013/04/diskusi-kriteria-penggunaan-media_508.html
diakses 5 mei2013 pukul 8:28 wib
[7] http://umarstain.blogspot.com/2013/04/diskusi-kriteria-penggunaan-media_508.html
diakses 5 mei2013 pukul 8:28 wib
[8] http://wiwikyulihaningsih.wordpress.com/category/kumpulan-makalah-pendidikan/
diakses
5 Mei 2013 pukul 11:34 wib
[11] http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-media-massa-menurut-para.html
diakses
5 mei 2013 pukul 11:44 wib
[13]
http://konsepblackbook.blogspot.com/2012/10/pengaruh-media-massa-terhadap-sikap.html diakses tanggal 11
mei 2013 pukul 12:05 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar