Sabtu, 11 Mei 2013

Media Pendidikan dan Media Massa


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
            Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya. Perubahan sosial dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk meninggalkan unsur-unsur yang mesti ditinggalkan, berorientasi pada pembentukan unsur baru, serta berorientasi pada nilai-nilai yang telah ada pada massa lampau.
            Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat. Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup dan aspek ini paling kelihatan dalam lingkungan generasi muda. Dampak yang ditimbulkan media massa beraneka ragam, diantaranya: terjadinya perilaku menyimpang dari norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang mana perilaku menyimpang tersebut dianggap sebagai bagian dari trend masa kini. Dampak lainnya yaitu kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme yang menuntut gaya hidup serba instant serta membuat menurunnya minat belajar dikalangan generasi muda. Bahkan mempengaruhi pendidikan anak.

1.2.            Tujuan
Ø  Untuk mengetahui konsep dari media pendidikan dan media massa
Ø  Untuk mengetahui fungsi dan peranan media pendidikan dan media massa
Ø  Untuk mengetahui manfaatnya dalam kehidupan

1.3.            Rumusan masalah
Ø  Apa yang dimaksud dengan media pendidikan dan media massa?
Ø  Bagaimana fungsi,peranan dan manfaatnya dalam kehidupan?






BAB II
PEMBAHASAN
Media Pendidikan dan Media Massa
A.    Media Pendidikan
2.1. Pengertian Media Pendidikan
            Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau penghantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.[1]Dalam pendidikan yang dimaksud pengantar dan penerima adalah guru dan murid. Dalam kamus besar bahasa indonesia, media adalah alat; alat (sarana) komunikasi spt koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak; perantara; penghubung.[2]
Banyak pendapat batasan yang diberikan orang atau institusi tentang media, antara lain[3]:
1.      Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
2.      Menurut Gagne (1970), menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
3.      Menurut Briggs (1970), berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Misalnya: buku, film, kaset dan lain sebagainya.
4.      Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Media pendidikan merupakan alat (sarana) yang digunakan Guru untuk menyampaikan materi serta menyalurkan informasi pelajaran kepada murid baik berupa media visual, audio atau audio-visual, dan dapat merangsang siswa untuk belajar.
            Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan murid menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang professional dan mampu menyelaraskan antara media pendidikan dan metode pendidikan.
            Kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta perubahan sikap masyarakat membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini mendorong setiap lembaga pendidikan untuk mengembangkan lembaganya lebih maju dengan memanfaatkan teknologi modern dan kemajuan ilmu pengetahuan sebagai media pembelajaran.
                        
2.2.Perkembangan Media Pendidikan
            Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru(teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat lain-lain yang dapat memberikan pengalaman konkret , motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan pembelajaran(instruction) produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya, pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio visual atau audio visual aids(ava).[4]
            Untuk menghindari verbalisme , edgar dale mengadakan klasifikasikan pengalaman menurut tingkat yang paling kongkret ke paling abstrak.Kemudian di kenal dengan nama kerucut pengalaman ( cone of experience ) di anut secara luas untuk menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar.
            Pada akhir 1950-an teori komunikasi mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu media berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Audio visual di pandang sebagai alat bantu guru melainkan alat penyalur pesan atau media.
            Pada tahun 1960 – 1965 mulai memperhatiakan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses belajar mengajar. B.E  Skiner mempengaruhi penggunanan media dalam kegatan pembelajaran yang mendorong agar lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar, mendidik, mengubah tingkah laku ke positif dan memberi penguatan.
Tahun 1965 – 1970 pendekatan sistem menampakan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran harus di rencanakan secara sistematis memusatkan perhatian pada siswa sesuai dengan ingin di capai.
            Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekwatiran di pihak guru, memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa – siswa.

2.3.Fungsi media pendidikan[5]
1.      Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
2.      Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
3.      Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
4.      Semua indera murid dapat diaktifkan.
5.      Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
6.      Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
            Dengan konsepsi semakin mantap fungsi media dalam kegiatan mengajar tidak lagi peraga dari guru melainkan pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Hal demikian pusat guru berpusat pada pengembangan dan pengolahan individu dan kegiatan belajar mengajar.Sebagai seorang pendidik fungsi dan kemampuan media sangat penting artinya. Media merupakan integral dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam pemilihan pengembanan, maupun pemanfaatan.
2.4. Kriteria Pemilihan Media Pendidikan[6]
            Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media, yakni sebagai berikut: 
a.       Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam proses pengajaran/pendidikan.
b.      Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan.
            Agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diperlukan adanya dukungan media pengajaran, baik itu media cetak, media elektronik, atau objek nyata (realita).
            Memilih media yang terbaik untuk tujuan intruksional bukan pekerjaan yang mudah. Di bawah ini dikemukakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media yang tepat.
a.                   Jenis kemampuan yang akan dicapai, sesuai dengan tujuan pengajaran 
            Sebagaimana diketahui, bahwa tujuan pengajaran itu menjangkau daerah kognitif, afektif, dan psikomotor. Bila akan memilih media pengajaran, perlu dipertimbangkan seberapa jauh media tersebut ampuh mengembangkan kemampuan atau perilaku yang terkandung dalam rumusan tujuan yang akan dicapai.
b.                  Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri
            Setiap jenis media mempunyai nilai kegunaan sendiri-sendiri. Hal ini harus dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih jenis media yang digunakan.
c.                Kemampuan guru menggunakan suatu jenis media
Betapa pun tingginya nilai kegunaan media, hal itu tidak akan memberikan manfaat yang optimum, jika duru kurang/belum mampu menanganinya dengan baik. Oleh karena itu, kesederhanaan pembuatan dan penggunaan media sering menjadi faktor penentu bagi guru dalam memilih media.
d.                  Keluwesan atau fleksibilitas dalam penggunaannya
            Dalam memilih media harus dipertimbangkan pula faktor keluwesan/fleksibilitas, dalam arti seberapa jauh media tersebut dapat digunakan dengan praktis dalam berbagai situasi dan mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
e.       Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada
            Salah satu hambatan yang sering dialami dalam mengajar adalah kurangya waktu yang tersedia, apalagi kalau kurikulumnya terlalu sarat isinya. Salah satu faktor yang perlu pula dipertimbangkan dalam memilih media adalah seberapa jauh penggunaan media tersebut masih sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia bagi pengajaran yang bersangkutan.
f.       Ketersediaannya
            Sering ditemukan  media yang terbaik tidak tersedia sehingga guru memilih media yang lain karena media tersebut sudah tersedia atau mudah menyediakannya.
g.      Biaya
            Guru atau lembaga pendidikan biasanya mencari media yang murah atau ekonomis, sehingga media yang paling ampuh tapi mahal jarang digunakan.

2.5. Jenis-jenis Media pendidikan[7]
1.                  Media Grafis
            Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Sselain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang termasuk murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis, antara lain:
a.       Gambar/Foto
b.      Sketsa
c.       Diagram
d.      Bagan/Chart
e.       Grafik/Graphs
f.       Kartun
g.      Poster
h.      Peta dan Globe
i.        Papan Flanel/ Flanel Board
j.        Papan/Bulletin Board

2. Media Audio
           Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan-pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis media dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain:
a. Radio
b. Alat perekam pita magetik
c. Piringan hitam
d. Laboratorium bahasa
3. Media Proyeksi Diam

B.     Media Massa
2.8.Pengertian Media Massa
            Media massa berasal dari dua kata, yaitu media dan massa. Media adalah alat atau perantara, sedangkan massa adalah orang banyak dan masyarakat umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa media massa adalah suatu perantara untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat atau orang banyak. Pesannya itu mengandung informasi-informasi yang diperlukan masyarakat, baik mengenai politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga dengan adanya media massa masyarakat mendapat pengetahuan tentang negaranya. Contoh dari media massa adalah surat kabar, majalah, film, radio, televisi, internet, koran dan lain-lain. [8]
            Menurut Denis McQuail, media massa memiliki sifat atau karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas(universality of reach), bersifat public dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa. Karakteristik media tersebut memberikan konsekuensi bagi kehidupan politik dan budaya masyarakat kontemporer dewasa ini. Dari perspektif politik, media massa telah menjadi elemen penting dalam proses demokratisasi karena menyediakan arena dan saluran bagi debat publik, menjadikan calon pemimpin politik dikenal luas masyarakat dan juga berperan menyebarluaskan berbagai informasi dan pendapat.[9]
           
            Peran media massa yang besar tersebut menyebabkan media massa telah menjadi perhatian penting masyaakat. Bahkan sejak kemunculannya pertama kali, media massa telah menjadi objek perhatian dan objek peraturan(regulasi). Media massa juga menjadi objek penelitian hingga menghasilkan berbagai teori komunikasi massa. Dalam bidang politik, penentuan sikap tindak demokratis atau tidak demokratis suatu organisasi atau pun individu sudah semakin tergantung pada media massa.[10]

2.9. Jenis media massa
            Ditinjau dari perkembangan teknologi di bidang penyampaian informasi melalui media massa, media massa dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :[11]
a.    Media massa modern
            Yang dimaksud media massa modern adalah media massa yang menggunakan teknologi modern yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak  adalah  media massa yang  dalam  menyampaikan informasinya terlebih dulu harus dicetak menggunakan alat cetak. Media massa ini misalnya surat kabar, majalah, tabloid dll.
            Media massa elektronik adalah media massa yang dalam menyampaikan informasinya menggunakan jasa listrik.Tanpa adanya listrik media massa ini tidak akan dapat berfungsi misalnya radio dan televisi.

b.    Media massa tradisional
            Media yang digunakan sebagai sarana penyampaian informasi pada jaman dulu, lebih banyak menggunakan media massa tradisional misalnya wayang, lawak, lenong, seni tradisional dll.

2.10.         Fungsi Media Masaa
            Media massa secara mandiri maupun hanya sebagai penunjang memiliki fungsi sebagai berikut:[12]
a.    Sebagai pemberi informasi
            Dapat dilakukan sendiri oleh media Tanpa media sangatlah mustahil informasi dapat disampaikan secara tepat tanpa terikat waktu.

b.    Sebagai pendidik
            Sebagian dapat dilaksanakan sendiri oleh media massa sedangkan  bagian lain dikombinasikan dengan komunikasi antar pribadi (Eduard D, 1978:47).
Menurut Chalkley media massa berfungsi untuk:
1.      Memberitakan tentang fakta kehidupan ekonomi masyarakat,
2.      Menginterpretasikan fakta tersebut agar dipahami oleh masyarakat itu,
3.      Mempromosikan  hal   tersebut  agar  menyadari   betapa  serius   masalah pembangunan yang dihadapi dan memikirkan lebih lanjut masalah itu serta mengantarkan masyarakat pada solusi-solusi yang mungkin ditempuh.

            Selain memiliki fungsi-fungsi tersebut media massa juga dapat melakukan hal-hal lain yang dapat berperan dalam melayani tugas-tugas pembangunan antara lain :
1.      Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran
            Banyak orang yang hidup dalam masyarakat tradisional menganggap seolah-olah media massa memiliki kekuatan gaib pada waktu pertama kali mengenal media massa. Seorang tokoh Afrika mengatakan bahwa media memiliki kekuatan gaib, karena media mampu membawa seseorang ke puncak bukit yang tinggi tanpa melintasi cakrawala. Media memiliki kekuatan gaib karena kemampuannya membuat orang melihat dan mengetahui tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya serta mengenai orang-orang yang belum pernah ditemuinya. Dengan demikian media mampu memperdekat jarak yang jauh serta memperjelas hal-hal yang kabur dan menjembatani peralihan antara masyarakat tradisional ke arah masyarakat modern.
2.      Media massa dapat memusatkan perhatian
            Dalam masyarakat modern, gambaran kita tentang lingkungan yang jauh, kita peroleh dari media. Masyarakat tradisional yang bergerak ke arah modernisasi juga mulai menggantungkan pengetahuannya pada media massa. Akibatnya pemikiran-pemikiran tentang apa yang penting, berbahaya, menarik dan sebagainya umumnya berasal dari media massa. Surat kabar, radio dan TV yang berperan sebagai pengawas di berbagai tempat harus memutuskan apa yang tepat untuk disiarkan.
3.      Media massa mampu menumbuhkan aspirasi.
            Media massa mampu menumbuhkan aspirasi sebagaimana dinyatakan oleh Daniel Lerner ketika radio Kairo menjangkau desa-desa terpencil melalui aspirasi pribadi yang ditumbuhkan hampir seluruh ide dapat diwujudkan karena didukung masyarakat.
            Suatu kebijaksanaan baru akan menuntut persesuaian antara apa yang diinginkan masyarakat dengan apa yang mereka peroleh. Tanpa aspirasi yang meningkat tanpa merangsang masyarakat bekerja untuk hidup yang lebih baik akan bekerja sulit sekali mewujudkan pembangunan.
4.      Media massa mampu menciptakan suasana membangun
            Kita dapat menyimpulkan bahwa melalui peranan media menyebar di luar kelas sebagai alat pendidikan. Di tempat dimana sekolah dan guru langka jumlahnya, media telah membuktikan kemampuannya memikul sebagian besar tugas pendidikan terutama di bidang pendidikan orang-orang dewasa serta pemberantasan buta huruf. Media massa merupakan alat     komunikasi     yang     dapat  berfungsi  untuk memotivasi perlunya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Karenanya dengan penyampaian informasi, gagasan, inovasi dan pendapat, media massa berusaha memberi motivasi kepada komunikan sehingga terjadi perubahan diri.

2.11.        Peranan Media Massa[13]
a.      Peranan media massa bagi masyarakat antara lain:
Ø  Sebagai sarana untuk mengidentifikasi diri nilai – nilai lain di dalam media
Ø  Media dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman diri melalui orang lain
Ø  Media terkait mempromosikan pendekatan – pendekatan alternative terhadap kegiatan kemasyarakatan
Ø   Sebagai suatu hiburan, artinya media massa dapat menampilkan berbagai hiburan yang bisa melepaskan rasa jenuh masyarakat.

b.      Media massa di dalam pendidikan:
Ø  Peran media massa di dunia pendidikan yng terpenting adalah dapat memperluas wawasan dan pengetahuan
Ø  Sebagai penyedia informasi bagi pelajar 
Ø  Media massa dapat membantu pelajar dalam menyelesaikan tugas – tugasnya
Ø  Dengan adanya media massa dapat mendorong pelajar untuk lebih aktif mencari ilmu pengetahuan dan informasi
Ø  Mempermudah dan mempercepat administrasi pendidikan

c. Media massa dalam bidang ekonomi:
Ø  Media massa menyampaikan berbagai informasi seputar perkembangan ekonomi saat ini
Ø  Secara ekonomis, media massa adalah akses untuk mempermudah transaksi suatu barang atau proses jual beli antara penyedia barang dan pembeli dalam hal ini konsumen
Ø  Mempercepat informasi mengenai perkembangan bursa efek maupun masalah perkembangan saham di pasar.

d. Peran media massa terhadap psikologi, agama, & moral:
Nilai positif terhadap perkembangan psikologi, agama, & moral
Ø  Media sebagai sarana penghubung dalam menyampaikan berbagai informasi dan pembahasan mengenai moral dan etika serta hal – hal yang bersifat reliji kepada orang lain atau masyarakat luas
Ø  Media massa khususnya televisi dapat dijadikan alat untuk menampilkan nilai – nilai etika moralitas agama
Ø  Media massa berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan seseorang, hal ini berarti media dapat merubah kondisi psikologis seseorang untuk selalu konsisten melakukan hal – hal yang bernilai positif.
Dampak negatif media massa mengenai psikologi, agama, & moral
Ø  Bagi remaja maupun anak – anak, pada dasarnya masih mempunyai jiwa yang labil, tidak mempunyai pendirian yang teguh dan biasanya susah dalam hal pengendalian diri sehingga pengaruh – pengaruh negatif seperti perilaku – perilaku menyimpang akibat dari pergeseran nilai mudah mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan gejala baru berupa krisis ahlak.

e. Media massa di dalam persaudaraan & persahabatan:
Ø  Media massa diartikan sebagai medium atau saluran yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam hal mempererat tali persaudaraan
Ø  Mempermudah akses untuk berinteraksi dengan orang lain
Ø  Sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada teman lain, dll.

e. Bagi orang tua: 
            Peranan orang tua tidak terlepas dalam mengontrol sikap anak – anaknya sehingga tidak terjerumus untuk melakukan hal – hal yang negatif. Orang tua sangat berperan dalam mendukung dan mewaspadai segala hal yang bisa menjerumuskan masa depan anaknya.

2.12.        Pengaruh media massa terhadap perubahan masyarakat
            Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap diri seorang firgur yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari media. Biasanya seseorang akan meniru segala sesuatu yang berhubungan dengan idolanya tersebut baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan rambutnya ataupun cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya (Trimarsanto, 1993:8). Hal tersebut diatas cenderung lebih berpengaruh terhadap generasi muda.
            Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa kehidupan kita akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa, khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demi sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat terjadi bila taayangan atau informasi yang mestinya di konsumsi oleh orang dewasa sempat ditonton oleh anak-anak (Amini, 1993).
            Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam diantaranya  terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial  atau nilai-nilai budaya. Di zaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis.


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

            Pendidikan memegang peranan  penting dalam kemajuan suatu bangsa dan Negara. Tanpa pendidikan yang baik,sulit untuk mencapai dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik lahir maupun bathin. Untuk itu pemerintah dan masyarakat berusaha meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan.
            Banyak orang mengartikan bahwa mutu pendidikan itu adalah pendidikan yang bertaraf internasional, pendidikan yang mahal, dan lain sebagainya. Sebenarnya mutu pendidikan itu berhubungan dengan kualitas yang ada didalam pendidikan tersebut. Pendidikan dapat member mutu yang tinggi jika dapat memberikan suatu perubahan yang baik. Misalnya dalam member materi kepada peserta didik dengan menggunakan media  massa.
            Jadi antara media massa dan pendidikan ini dapat saling berkorelasi dan saling membutuhkan.

















Daftar Pustaka
Arief S. adiman, Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya, 1993.
            Jakarta:  Rajawali Pers
Morissan,dkk. Teori Komunikasi Massa,2010. Jakarta: Ghalia Indonesia
            5 Mei 2013 pukul 11:34 wib
http://konsepblackbook.blogspot.com/2012/10/pengaruh-media-massa-terhadap-sikap.html            diakses tanggal 11 mei 2013 pukul 12:05 wib


                [1] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya, 1993, Jakarta: Rajawali Pers hal: 6
                [2] http://blog.uin-malang.ac.id/habihamid/2012/03/29/pengertian-media-pendidikan/ diakses tanggal 5 mei 2013 pukul 12:16
                [3] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya, 1993, Jakarta: Rajawali Pers hal: 6-7

                [4] Ibid, h. 7
                [5] http://februl.wordpress.com/2012/09/09/media-pendidikan/ diakses 5 mei 2013 pukul 2:30
                [6] http://umarstain.blogspot.com/2013/04/diskusi-kriteria-penggunaan-media_508.html  diakses 5 mei2013 pukul 8:28 wib

                [7] http://umarstain.blogspot.com/2013/04/diskusi-kriteria-penggunaan-media_508.html  diakses 5 mei2013 pukul 8:28 wib
                [8] http://wiwikyulihaningsih.wordpress.com/category/kumpulan-makalah-pendidikan/ diakses 5 Mei 2013 pukul 11:34 wib
                [9] Morissan,dkk. Teori Komunikasi Massa,2010. Jakarta: Ghalia Indonesia, h. 1
                [10] Ibid
                [11] http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-media-massa-menurut-para.html diakses 5 mei 2013 pukul 11:44 wib
                [12] Ibid
                [13] http://konsepblackbook.blogspot.com/2012/10/pengaruh-media-massa-terhadap-sikap.html diakses tanggal 11 mei 2013 pukul 12:05 wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar